I think, tantangan adalah penemuan terbaru dalam hidup- sesuatu yang belum
pernah ditemukan, dikerjakan dan dirasakan. Tantangan yang datang padaku, yang
pertama kudapatkan sayang untuk di abaikan, mending dijalankan, dinikmati dan
diselesaikan.
Masih edisi lebaran, mengemudi mobil selama ±3 jam di jalan lintas Pekanbaru-Duri,
sama sekali belum pernah saya lakukan, selama ini hanya sebagai penumpang dan
papa saya yang mengemudi, tetapi sekarang keadaan sudah berbeda, papa saya
berada di samping saya sebagai penumpang. Singkat cerita, ketika perjalanan
dari Pekanbaru tidak seramai ketika perjalanan pulang dari Duri. Saat dari
Pekanbaru masih dalam H+7 lebaran, dimana mobil besar seperti truk dan
fuso-fuso belum beroperasi, pekerja jalan juga belum masuk dan bisa dibayangkan
masih sepi, hanya mobil penumpang yang beroperasi.
Termasuk si Imut Agya yang saya gunakan menuju Duri, saya mengemudi dengan
arahan papa dan petunjuk yang papa berikan, dikarenakan Agya memiliki body yang imut, mobil yang dikhususkan
hanya dalam kota, tapi diuji coba bawa ke jalan lintas, dengan jalanan yang beda jauh,
banyak jalan yang gelombang, jalan yang berlubang, dan jalan yang ditempel. Teteup bersyukur karena masih aman diperjalanan he-he-he
Selama di kota Imut yang nggak jelas status nya, yang menurut saya ada kota
di dalam kota, kota yang panas dan gersang, kota yang lagi krisis air, kota
yang sunyi, hanya ada sebagian orang yang melakukan pekerjaan demi tujuan, kota
kecil yang dari ujung ke ujung nya dapat dilalui dalam beberapa jam saja, yang
kata adik saya kota yang memiliki oplet (read: angkutan umum) paling keren
dengan supir yang tergolong muda-muda, kota yang bernama Duri.
Semua urusan hari demi hari selesai, dan telah dijadwalkan kembali ke
Pekanbaru hari ini -semua aktivitas sudah mulai berjalan normal, perjalanan
Duri ke Pekanbaru dimulai sejak pagi hari, dimana saya masih sebagai pengemudi, dan
teteup papa saya ada di samping. Dengan situasi jalanan yang berbeda, karena
tidak di H+7 lebaran lagi. Truk, tanki, dan fuso-fuso sudah beroperasi serta pekerja
sudah mulai bekerja dengan target mereka.
Tantangan is here, sebagai pengemudi si imut Agya harus paham dengan kondisi
mobil dan jalan. Ketika mobil tidak mampu melalui jalan yang bergelombang, maka
pengemudi harus dapat mengantisipasi agar tidak terjadi kesalahan. Ketika mobil
lemah dipenurunan maka pengemudi harus tahu apa yang baik di lakukan dan teteup
bisa menikmati keindahan pemandangan kiri-kanan selama dijalan yang beragam,
jangan takut itu intinya.
Kondisinya, saat saya mendahului truk yang membawa kayu, dimana sebelumnya
saya harus mengintip apakah didepan ada mobil atau tidak. Setelah kosong,
saya mulai menekan gas dalam agar mobil dapat melaju saat mendahului, ketika
mobil yang dibelakang hendak mendahului maka saya memelankan kecepatan pertanda
bahwa saya memberi kesempatan.
Dear Jalan, aku jatuh hati dengan diam nya kamu, dan tenang nya kamu. Banyak yang saya dapatkan, banyak yang saya temukan, banyak
yang saya rasakan, banyak yang saya hadapi, banyak yang saya gerakkan, banyak
yang bisa saya nikmati, dan walaupun kamu belum sempurna tetapi saya tidak akan
membencimu. Menjadi pengalaman baru bagi saya dan selagi tidak merugikan, itu
cukup bagi saya, terimakasih ya Allah atas kesempatan dan semuanya yang masih
bisa saya lakukan.
Dear Jalan, saya bersyukur dapat membawa kedua orangtua mudik ke Duri, semoga Allah memberi kesempatan saya membawa kedua orangtua ke tanah suci di waktu yang baik ya.
0 Comments
Hayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.