Pengalaman pribadi jalan-jalan di Chatuchak Weekend Market
Aku masih ingat hari itu—hari Sabtu pagi kami sudah keluar dari Hotel dan
berjalan kaki disekitaran Pratunam mencari Sarapan, dan Sevel pilihannya.
Banyak pilihan sarapan disepanjang jalan namun, kami ragu dengan kehalalannya.
Matahari
belum terlalu tinggi, tapi udara sudah mulai hangat. Tujuan hari ini cuma satu:
menjelajahi Chatuchak Weekend Market, pasar yang selalu muncul di setiap
rekomendasi wisata Bangkok, apalagi bagi Jastipers. Kataku, kalau belum ke
Chatuchak bakal rugi banget.
Kami
berangkat dari Pratunam naik Grab car, lumayan mahal karena dilihat dari jarak
aplikasi ada sekitar 8 km dari Pratunam, karena bertiga jadi jatuhnya gak mahal
banget. Dan turunnya pas banget di Pintu masuk Gate 21
Begitu turun dari Mobil, aku mulai melihat lapak-lapak jualan yang tertata, namun arus manusia yang masuk belum terlalu ramai, dan ini adalah salah satu tips kalau kesini di PAGI hari ya.
Biar gak kayak sekumpulan semut hahaha. Dan… we are ready to shopping!
Lorong Pertama: Otak mulai ngafalin tempat
Saat pertama kali masuk, langsung disambut lorong-lorong penuh warna. Tas-tas, totebag digantung rapi di kiri kanan, dari kaos Thailand lucu sampai tas dengan banyaknya varian dan warna yang colorful. Mata tertuju pada kelucuan kaos kaki dengan harga yang murah banget, akhirnya kami pecah telor (aka jajan pertama di Chatuchak Weekend Market).
![]() |
| Beli kaos kaki |
Akhirnya kami
pisah untuk menemukan apa yang sedang kami cari.
Not bad.
Dompet mulai gelisah, tapi hati bahagia.
🍧 Menemukan ramai antrian di salah satu tempat makan
Setelah sekitar 30 menit keliling, capek juga dan itu belum setengah yang dijalani, dari luasnya Chatuchak Weekend Market.
Seluas 35 hektar dengan sekitar 15000
kios bermacam-macam barang yang dijual dengan harga variatif. Bagi yang mahir Nego saatnya tunjukkan bakatmu ditempat ini
Emang udah
jam makan siang, aku memutuskan ngambil antrian dan segera hubungi yang lain
untuk berkumpul kembali. Dan segera lihat menu apa yang akan dipesan, dan jatuh
pada Rice Soup with Duck 70 bath.
Terkejut banget pas menu yang kami pesan datang. Setiap mangkok duck terdapat duck blood. “No blood, please.” Temenku respon cepat.
Akhirnya pesanan kami di ambil dan datang kembali ke meja kami tanpa duck blood. It’s first time lihat
makanan ada Darahnya.
Makan duck soup dengan segelas green tea, adalah kebahagiaan hakiki disiang hari yang panas banget di Chatuchak Weekend Market. Paket combo!
Kuah panas yang gurih
dengan perpaduan Ice green tea less sugar dengan aroma yang khas. Ini jadi highlight
kuliner pertama hari itu.
Fashion Murah:
Tempat Dimana Kamu Bisa Lupa Waktu
Lanjut jalan
setelah perut kenyang, menuju kearah baju-baju yang tersusun rapi dan sadar ini
adalah thrifting brand, pakaian bekas tapi masih layak pakai (price 200 bath
for all items). Ini dia, zona beli ZARA harga kaki lima.
Emang benar
disini bikin lupa waktu karena sejak pagi jam 10 kami sampai di Chatuchak
Weekend Market, akhirnya di jam 4 sore kami memutuskan untuk kembali ke Hotel.
Jam
operasional Chatuchak Weekend Market di Sabtu-Minggu adalah full market, buka
sejak pukul 09.00 hingga jam 18.00 waktu Thailand.
Ada banyak yang sudah dibeli, dan energi juga sudah melemah. Begitu sadar, kami sudah menghabiskan lebih dari 6 jam disini.
Chatuchak ini benar-benar labirin; kalau
nggak hati-hati, kamu bisa lupa waktu—tapi menyenangkan.
Tips belanja
murah di Chatuchak Weekend Market dari aku sesuai pengalaman ya, beli fashion
di lorong belakang, misalnya beli celana atau rok khas Thailand gambar
gajah-gajah, harganya lebih murce di lorong belakang.
Jadi sebaiknya
keliling dulu baru memutuskan membeli sesuatu di Chatuchak Weekend Market,
apalagi untuk barang-barang yang banyak dijual disini seperti fashion khas
Thailand, ganci dan juga tas-tas lucu.
🧭
Tersesat di Zona Dingin Chatuchak
Namanya MIXT
Chatuchak, pasti setiap orang yang sudah keliling selama 30 menit di area Chatuchak
Weekend Market. Masuk ke zona yang dingin pasti bikin kaget, kok ada zona
dingin di Chatuchak. Ternyata ini mall dong
Ada mall juga yang gak kalah ramai. Masuk ke area ini rasanya kayak masuk ke mall-mall pada umumnya. Ada gerai skincare, pusat oleh-oleh, sampai penjual parfum ada disini.
Kami tidak tahu ada mall di dekat Chatuchak, dan pintu masuk saja melalui Chatuchak
Weekend Market.
Keluar dari
jalur Chatuchak Weekend Market, dan masuk kesini seperti tersesat di tempat
yang adem untuk mendinginkan badan setelah berjam-jam keliling pasar. Setelah melihat
lihat gerai disini, kami pun ke Toilet untuk bersih-bersih.
Setelah 6 jam
di Chatuchak, inilah pelajaran penting:
- Bawa air minum. Banyak.
- Datang pagi, kalau nggak mau sauna alami.
- Bawa cash, biar transaksi cepat.
- Catat/ Foto nomor blok, kalau nemu kios bagus.
- Nikmati proses tersesat, karena seringnya justru di situlah kamu menemukan hal-hal unik.
Jujurly, ada
banyak Spot foto terbaik di Chatuchak namun karena fokus bukan untuk foto
melainkan cari cuan melalui jastipan, maka untuk Spot foto terbaik di Chatuchak
aku gak bisa cerita ya, karena memang foto ootd disini Aku gak punya hehe
Menutup Hari
dengan Senyum dan Kantong Belanja Penuh
Saat matahari
mulai turun, kami sadar sudah membawa berkantong- kantong belanja besar berisi
kaos, tas-tas lucu, gantungan kunci, dan beberapa cemilan. Kaki pegal, baju
basah kena keringat, tapi hati ? Puasss.
Chatuchak
Weekend Market bukan sekadar pasar. Ini tempat di mana kita bisa menemukan
budaya, makanan, seni, dan kisah-kisah kecil dalam setiap lorongnya. Rasanya
seperti petualangan yang di temukan tanpa perlu rencana.
Dan jujur,
kalau nanti balik ke Bangkok, aku pasti datang lagi. Masih banyak lorong yang
belum dijelajahi.
Baca juga : Persyaratan Masuk ke Negara Thailand, Simak ya









0 Comments
Hayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.