Cita-cita merupakan suatu pencapaian hidup yang sudah direncanakan, diusahakan dan sudah terlaksana sesuai apa yang di inginkan. Cita-cita yang besar maka usaha pun harus besar, dan sebaliknya. Namun, tidak ada manusia yang mempunyai cita-cita yang kecil. Cita-cita itu sangat banyak, ada yang bercita-cita sebagai dokter berhati malaikat, yaitu mengabdikan segala ilmunya untuk pengobatan orang yang tidak mampu. Itu cita-cita, dan cita-cita adalah sesuatu yang penting dalam hidup setiap manusia.
Cita-cita Mama dulu, Apa? Tanyaku.
Setelah lulus SMA, mama kepengen lanjut SPG. Namun nenek
ingin mama lanjut kuliah aja, ambil FKIP, itu permintaan nenek kepada mamaku.
Nenek ingin sekali mama melanjutkan study
dibangku kuliah. Tahun pertama tes, mama belum dinyatakan lulus. Dilanjutkan tahun
kedua pun begitu, Padahal menurut mama,
dia nggak mampu. Akhirnya mama berhenti mencoba.
Mama diterima sebagai guru kesenian di salah satu sekolah,
beliau juga sempat bekerja di salah satu instansi pemerintah sebagai admin,
seiring berjalannya waktu mama saya menikah. Dan cita-cita mama pun mulai pergi
entah kemana, karena harapan kuliah dan SPG tidak terlaksana.
Sebenarnya cita-cita Mama mau jadi guru BK (bimbingan
konseling).
Untuk mencapainya banyak tantangan yang mama saya lalui, pada
akhirnya Mama sebagai ibu rumah tangga yang membanggakan. Beliau membesarkan 5
anak-anaknya, mendidik dan memasak makanan dengan cinta. Beliau adalah ibu yang
memiliki semangat belajar yang tinggi, selalu ingin tahu tentang perkembangan
anak-anaknya. Selalu mendo’akan anak-anaknya dimana pun berada dan selalu
menjadi pendengar setiap dikala anak-anaknya bercerita.
Mama, semoga sehat selalu dan tersenyum.
Sedangkan papaku kepengen kuliah di bandung,tetapi ga rezeki
dan jadilah mahasiswa universitas riau, jurusan ekonomi. Papaku pernah lulus test
di universitas gadjah mada jurusan hukum tetapi beliau tidak mengambil
kesempatan tersebut, karena tidak bidangnya.
Mungkin kenapa saya bisa study
di fakultas hukum? karena papaku pernah menolak jurusan tersebut yang
sebenarnya itu menyenangkan. Saya belum pernah bertanya ke papa langsung
tentang cita-citanya, hanya mendengar dari mama tentang cerita papa diatas. Semoga
saya ada waktu untuk mendengar cita-cita papa dulu, sampai jumpa.
Btw, kamu pernah bertanya tentang cita-cita orangtua? kalau sudah share dong apa cita-cita orangtuamu, bagi yang belum coba deh tanya ke orangtua. Mana tahu cita-cita orangtua mu sama dengan cita-citamu juga.
Btw, kamu pernah bertanya tentang cita-cita orangtua? kalau sudah share dong apa cita-cita orangtuamu, bagi yang belum coba deh tanya ke orangtua. Mana tahu cita-cita orangtua mu sama dengan cita-citamu juga.
19 Comments
kalo ibu saya dulunya pengen punya mini market atau warung makan yang gede :D
ReplyDeleteWah apa ya alasannya, mba? pasti seru kalo tau ceritanya hehe :D
DeleteBaca ini aku jadi ada ide buat tanya juga ke orangtuaku apa cita-citanya. Saat ini belum bisa karena aku masih di perantauan. Mudah2an lebaran nanti bisa tanya langsung. Biar bisa bertatap muka langsung juga :)
ReplyDeleteNah coba ditanya, mana tau cita-cita mereka sama dengan cita-cita kamu. Jadi ada semangat untuk terus mengusahakannya hehe :)
DeleteKok sama cak.
ReplyDeletecita2 ummi aku juga jadi guru. Guru SD lebih tepatnya.
alhamdulillah ummi aku abis lulus spgnlangsung jd guru. Dan pas dah beranak 3 baru deh lanjut kuliah di unri.
Alhamdulillah nurun jg ke aku.
Koo buya blmnpernanh nanya sih cita2 aja apa. Hihihi
iya nih, jadi pingin nanyain cita-cita orang tuaku apa ya dulu?
ReplyDeletepastinya mereka punya harapan, sama seperti kita.
mungkin ini agak melenceng dari postinganmu, aku tiba-tiba merasa salut sama orang-orang yang bisa meraih cita-citanya. dulu tiap kali punya cita-cita, orang tua dan guru selalu bilang "belajar/sekolah yang rajin biar bisa meraih cita-cita", padahal dibalik kita-kata itu perjuangan meraih cita-cita g segampang kita membaca buku dan memahaminya saja, banyak banget rintangan dan bahkan berakhir dengan membelot karena berbagai hal yang nantinya datang dalam kehidupan.
Ayo ditanya mba, mana tau bisa memotivasi diri sendiri hehe..
DeleteSatu solusinya mba, nikmatin setiap prosesnya. Karena proses tidak mengkhianati hasil, tetap semangat dan jangan pernah menyerah. :)
Ibuku pernah cerita, dulu pengen banget jadi bidan, tapi keburu dinikahin bapakku, hehe. Alhamdulillah sekarang walaupun gak jadi bidan, mamaku bisa menyelesaikan studi S1 dan sudah bergelar sarjana, itu sih salah satu impian mamaku yang pernah kudengar. Kalau bapak... lupa aku xD
ReplyDeleteBerarti dapat S1 nya setelah nikah ya? Wow luar biasa xoxo
DeleteKlo ke Ibu rasanya gak pernah cerita begituan. Klo ke ayahku sih sering, ada beberapa mimpi yang memang belum terwujud. Ya, semoga gue bisa mewujudkannya. Hehe
ReplyDeleteAmin semangat yaaak :D
DeleteEh iya juga ya, cita cita orang tuaku apa yhaa? Sekarang sih keduanya udah kesampaian jadi guru. Tapi, sebelum jadi guru, mungkin mereka punya cita2 yang lain, jadi astronot misalnya. Hehehe.
ReplyDeleteOh ya, aku salut sama seorang ibu deh, apalagi ibumu, beliau dengan penuh semangat membesarkan ke lima anaknya, lima lhoo ndak sedikit itu :), dan semoga kelima limanya sukses, aminnnnn
Hayo ditanyain, mana tau orangtua kamu pengen ke bulan *eh haha..
DeleteSama, aku juga salut, banget banget loh salutnya, Ibu itu bisa semua, apapun dia jabanin.
Iya Mamaku punya 5 anak, amin makasih yaak. Semoga kamu dan saudara lainnya sukses ^^
mulai sekali pingin jadi guru bk. Bisa membimbing murid secara psikologis dan tentu harus mengerti muridnya. Menarik ya kuliah di jurusan yang sempat ditolak orangtua sendiri, rasanya pasti pingin nunjukkin ke orangtua kita kalau sebenernya jurusan ini asik :)
ReplyDeleteIyaa mamaku emang tertarik ke BK. Bener banget, tapi sayangnya anak2 mamaku nggak ada yang kuliah dibidang itu..
DeleteWah pengin jadi guru BK. Aku lulusan S1 BK tapi belum jadi guru BK.
ReplyDeleteKalo orang tuaku dua2nya guru. Dari dulu mereka memang terobsesi jadi guru kayaknya. Itu cita-cita mereka.
Wah keren, semoga segera jadi buku BK yaak. Salut dengan orangtua kamu karena cita-citanya tercapai, semoga bisa selalu bahagiain mereka yaak :)
DeleteKalau ayahku dulu cita-citanya mau banget masuk pesantren, tapi waktu itu kakek dan nenek ga ada uang, jadi masuk sekolah negri biasa. Terus kebetulan sekarang ayahku punya anak laki2 dia adekku, beliau pengen banget anak laki-lakinya ngelanjutin cita-citanya, tapi kayanya adik aku ga mau deh. Tapi ya ayah ga kenapa-kenapa sih.
ReplyDeleteMungkin adek2 kamu bisa di bujuk terus biar mau masuk pesantren, kan ada alasan juga ayahmu pengen masukin mereka kesana. Btw semoga yang terbaik yaak buat cita-cita ayahmu, ada yang bantu buat melanjutkannya hehe :)
DeleteHayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.