MENOMOR SATU KAN TENTANG KEKERABATAN DALAM ADAT

Bahasa Batak adalah bahasa yang unik dan agak susah untuk dipahami bagi mereka yang memang nggak tahu. Seperti gue yang kalau disuguhin tulisan batak pasti nggak akan bisa baca dan akan bosan ujungnya. Suatu hari gue datang ke rumah salah satu kerabat yang memiliki marga sama, masih sering menjalin silaturahmi baik dan juga sering sapa-sapaan. Kami menganggap keluarga ini adalah yang dituakan, karena dilihat dari umur jauh diatas dan memang dari zaman dahulu sudah kenal baik. 

Dalam Batak Kekerabatan sangat dinomor satukan karena menyangkut hubungan hukum antar orang dalam pergaulan hidup. Kekerabatan dibagi 2, yakni berdasarkan garis keturunan (genealogi) terlihat dari silsilah marga, dimana semua suku bangsa Batak memiliki marga. Sedangkan kekerabatan berdasarkan sosiologis terjadi melalui perjanjian maupun karena perkawinan.

Kekerabatan berdasarkan garis keturunan seperti marga Simatupang yang tinggal di Pekanbaru dan di Sumatera Utara, mereka telah tergabung dalam satu kesatuan adat. Sedangkan kekerabatan berdasarkan sosiologis adalah marga Simatupang menikah dengan marga Siregar dan melahirkan satu kesatuan yang baru.

Dalam adat Batak menggunakan keturunan Patrilineal yaitu keturunan dari Bapak, jadi ketika mendapati seorang perempuan Siregar menikah dengan laki-laki bermarga Simatupang maka keturunan nya adalah Simatupang. Dalam adat Batak anak adalah kekayaanku (Anakkonhido Hamoraon diau) Anak laki-laki ibarat sebuah berkat yang sangat besar bagi keluarga suku batak. Anak laki-laki nantinya akan menjadi pewaris marga dari orang tua laki-laki. Kalau dalah keluarga tertentu tidak ada anak laki-laki maka dalam silsilah adat dinamakan Punu (read: berhenti silsilah)

Perumpamaan dalam bahasa Batak Toba yaitu: Jonok dongan partubu jonokan do dongan parhundul. Memiliki makna agar kita senantiasa menjaga hubungan baik dengan tetangga, karena merekalah teman terdekat. Namun dalam pelaksanaan adat, yang pertama dicari adalah yang satu marga, walaupun pada dasarnya tetangga tidak boleh dilupakan dalam pelaksanaan Adat.

Dokumentasi Pribadi

Bahasa Batak juga penting bagi kamu yang berlibur ke Sumatera Utara - karena dengan penggunaan bahasa Batak maka masyarakat sekitar akan lebih baik dalam berkomunikasi, karena mereka menganggap keluarga dan ketika ingin berkunjung ke tempat wisata, masyarakat sekitar akan memberikan informasi yang akurat kepada si penanya. Pernah Papa gue bertanya dengan masyarakat sekitar menggunakan bahasa Batak, maka mereka menjawab dengan bahasa yang sama. Horas!

©Pekanbaru, 29 Nopember 2015 @Cicajoli