Gue anak yang sedang berkecimpung
di dunia Hukum dan anak buahnya, sudah hampir 2 tahun gue nerima ilmu dan
jingkrak-jingkrak di Fakultas Hukum Universitas Riau. Dan sampai gue nulis ini
artikel, belum semua mahasiwa/i di Fakultas yang gue kenal, nama gak tahu
apalagi menegur. Menurut gue sangat banyak manusia yang berada di Kampus dan
gue juga sempet mikir kalau setiap tahunnya mengadakan wisuda 2 kali, otomatis
banyak mahasiswa yang jadi pengangguran (read: bagi yang belum punya pekerjaan)
Walaupun sudah diwisuda, ijazah
sudah keluar dan juga bagi yang masih mencari gelar SH. Kami semua termasuk pejuang hukum.
Ilmu yang kami miliki perlu di bagi dan disebarluaskan kepada masyarakat awam
yang memang butuh bimbingan dari kami.
Anyway, gue seorang pejuang
hukum. Pejuang hukum adalah orang yang berusaha menjadi berpengaruh dan bermanfaat dibidang
hukum, pejuang hukum tidak akan lelah dan putus asa ketika jenuh belajar di kampus, pejuang hukum selalu haus akan ilmu-ilmu hukum. Pejuang hukum
selain mencari dan menerima ilmu hukum, ia juga harus mempraktekkan dan
menghubungkan teori yang di dapat dengan praktek lapangan yang terjadi.
Nah, banyak cara yang bisa
dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Masyarakat adalah
manusia biasa, kalau kita berikan seminar, sosialisasi maka akan mengalami
kejenuhan masyarakat apabila materinya membosankan. Untuk mengatasi kejadian
ini maka ada cara selain sosialisasi dan seminar yaitu membuat video dokumenter
tentang satu tema, dan cara ini yang dilakukan salah satu pejuang hukum. Ia membuat
video tentang potret penegakan hukum atas perlindungan terhadap pelanggaran HAM
di Riau dalam kontek menuju persaingan ASEAN 2015.
Yang kita tahu bahwa Komunitas
ASEAN akan ada ditahun 2015, dan tinggal menghitung hari. Maka apakah
masyarakat Indonesia sudah siap bersaing di komunitas ASEAN 2015? Dan dengan masih
ditemukannya pelanggaran-pelanggaran HAM tersebut, bagaimana peran pemerintah
dan apakah ketika ASEAN resmi hadir maka pelanggaran HAM bisa berkurang?
Untuk menjelaskan itu maka
membuat video adalah solusinya, berikan penjelasan menggunakan visual agar
masyarakat tidak bosan dalam pemberian materi, dan dengan mengikuti lomba video
dokumenter ini maka gue bersyukur kepada Allah bisa berada di posisi pertama
dalam perlombaan ini.
![]() |
Piala pertama Gue nih, ada sertifikat juga loh |
©Pekanbaru, 10 Desember 2014 @Cicajoli
0 Comments
Hayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.