Bismillahirahmanirrohim, kali ini
mau menceritakan tentang traveler beberapa hari yang lalu. Dan menurut gue ini
penting untuk di bagi, di ceritakan dan banyak baik lainnya.
Sebuah pulau yang nggak luas-luas
amat, kebudayaan yang jauh berbeda dengan masyarakat di lingkungan gue hidup,
tradisi dan adat yang beda juga. Masyarakat pulau ini bermatapencarian dari hasil danau
yang memiliki beranekaragam biota danau yang dapat di ambil untuk keperluan
hidup mereka, sebut saja pulau Samosir. Pulau yang terletak di tengan-tengah
danau toba, ketika hendak kesana gue sarankan jangan menggunakan speedboat atau
kapal express karena budget nya fantastis men bagi elu yang sangat
memperhatikan keuangan saat berlibur. Gue lebih menyarankan untuk menggunakan
kapal penumpang yang dapat ditemukan di pelabuhan Ajibata dekat danau toba dengan
budget Rp.6.000/penyebrangan. Dalam penyebrangan banyak yang bisa dilihat, dan
didengar (ingat: bahasa batak penting)
Kapal penyebrangan |
Durasi 30 menit dan kapal sudah
menepi di sebuah desa pada umumnya, desa ini dikenal dengan sebutan desa Tomok,Samosir. Setelah turun dari kapal dan ber-say
Thankyou ke bapak pengemudi. Pandangan pertama gue jatuh ke baskom hitam
gede yang di dalam nya ada lobster dengan ukuran besar dan masih hidup, 80.000/kg
salah satu rekan gue menanyakan harga kepada penjual. Bagaimana pun kami bukan
emak-emak yang matanya langsung nge-blink
ketika melihat ada lobster dengan harga murah, perjalanan dilanjutkan ke atas
dan mulai berjalan melewati setiap toko- toko yang berjejer cantik di desa
Samosir ini.
“Masuk lah dulu, lihat-lihat lah ndak
beli juga gpp...sahut salah satu inang-inang, dan mulailah salah satu dari kami
berpencar, mencari keseruan masing-masing. Dan berhubung siang ini duit sudah
drop, maka hal pertama yang dilakukan adalah mencari bank bersama untuk
penarikan uang khusus shopping. Bank sumut terletak tidak jauh dari lokasi
pasar Samosir, hanya berjalan 100meter saja elu sudah menemukan bank Sumut
(jangan heran kena pajak 7ribu)
Pasar lokal yaitu pasar yang ada
di desa Samosir ini memiliki keunikan, ada 2 pasar yang hanya di pisahkan oleh
jalan. Sisi kiri berarti kita akan mendaki untuk sampai ke atas, yaitu akhir
dari pasar yang berada disisi kiri. Di pasar kiri ini kalau elu semangat maka
ada tiba di sebuah objek wisata Si gale-gale, disini elu bisa foto dengan
patung Si gale-gale, melihat Tungtung, melihat rumah adat khas Samosir yang
memiliki pintu berukuran kecil. Gue nggak lama disini karena Sigale-gale tidak
menari, kita bisa membuat patung itu menari tetapi harus rela mengeluarkan uang
Rp.85.000 untuk sekali pertunjukan.
Pasar di desa Samosir |
Patung Si gale-gale |
Masih ada jalan untuk terus
menuju atas, tetapi karena sudah lelah dan waktu kami juga terbatas dan harus
nyebrang kembali maka gue dan rombongan memutuskan untuk turun kebawah. Setelah
sampai di jalan yang memisahkan pasar kiri dengan pasar kanan, maka nggak afdol
kalau tidak menjajaki pasar kanan. Dipasar kanan ini jalan nya menurun, pasar
ini menawarkan barang yang sama dengan pasar di sisi kiri, ada kaos, ulos, tas hasil tangan sendiri, ukiran dari kayu, gantungan kunci, accessories khas Tomok, hijab, mukena, shawl, sendal dan sepatu. Soal harga kalau
lihai menawar pasti akan mendapat harga murah, karena inang-inang disini
termasuk modern. Bisa dilihat dengan pengunjung yang bukan hanya warga
Indonesia tetapi juga ada warga Asing yang berkunjung ke pasar ini. Pasar kanan
maupun pasar kiri menjual barang-barang khas desa Samosir, barang-barang di
buat langsung oleh si Penjual maka jangan heran barang yang elu beli dari pasar
ini adalah barang langka. Tidak ada di tempat lain selain di pasar ini, maka
nya gue bangga banget saat memakai kaos yang dibeli di pasar ini.
Setelah 1 jam berada di desa
Samosir, gue dan rombongan bersegera kembali ke pelabuhan untuk nyebrang karena
hari sudah mulai sore dan kami juga harus kembali lagi ke Pekanbaru. #fyi kapal
akan menyebrang 15 menit sekali, jadi pandai-pandai mengatur waktu. Bersyukur ketika
kami sampai di pelabuhan, kapal akan segera berlayar. Go! #EnjoyIndonesia
1 Comments
wah,jadi pingin makan lobster hehe
ReplyDeleteHayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.