Sudah 2 hari bazar buku
dan donor darah berlangsung di Fakultas Hukum UR, ini adalah aktivitas yang
rutin dilakukan setiap tahunnya. Pihak al-Mizan memudahkan mahasiswa untuk
mendapatkan buku-buku yang diperlukan dan sudah sesuai dengan literatur yang
dosen berikan. Beruntung kan? Iyaa, selain itu setiap pembeli diberikan diskon
5% hingga 10%. Wowo!
Dihari senin saya telah
melihat mobil berukuran gede di lapangan kampus, dan pengen masuk ke dalam nya
dan melihat apa sih yang ada di dalam. Dengan syarat menjadi pendonor bisa
dengan mudah masuk ke mobil, oke... karena di hari senin saya sedang puasa maka
saya mengurungkan niat untuk mendaftar, tenang masih ada hari esok.
Mobil gede ini hanya
nongkrong selama 2 hari di lapangan kampus, senin dan selasa. Dan di hari ini
saya menjalankan niat yang sempat tertunda kemarin, dengan berusaha santai dan
merasa baik-baik saja saya mengisi formulir pendaftaran. Menjadi orang pertama
mendaftar ada rasa kagum dan bangga pada diri sendiri hahaha...
Ketika nama saya dipanggil
oleh kakak cantik itu, lalu menaiki tangga dan masuklah saya ke dalam mobil.
Mobil nya beda banget dengan mobil yang lain, mobil ini sudah di sulap berbeda.
Ada beberapa kursi, meja, TV dan peralatan medis lainnya terdapat disini.
Dari awal saya sudah
merasa dingin, dari tangan sendiri tetiba dingin dan perasaan saya mulai
berubah menjadi nano-nano. Pertama adalah cek golongan darah, saya ditanya
apakah sudah sarapan? Apakah baru selesai menstruasi? Setelah itu jari tengah saya di suntik, rasanya seperti di
gigit semut? Kata orang seperti itu. Tapi kalau menurut saya itu seperti
ditembak dengan peluru berukuran sangat kecil, dan hasil nya adalah Opositif.
Pengecekan golongan darah |
Selanjutnya saya pindah ke
kursi yang ke-2 untuk melakukan donor darah, saya ditanya apakah kamu takut?
Tidak. Tarik nafas dan sebelum dihembuskan jarum telah tertusuk di tangan kanan
saya, saatnya menunggu hingga kantong penuh.
Terasa loh saat darah tersedot, dan kalau ditanya
gimana rasanya pasti saya akan bilang biasa saja. Sekitar 5-10 menit proses
sedot darah berlangsung, saya sempat bertanya tentang mitos-mitos yang beredar
selama ini.
“Kak, benar gak sih
setelah donor berat badan bakal naik?” | Nggak dek J
Nah baca tuh, itu hanya
mitos saja kok.
Akhirnya kantong darah
saya penuh, pencabutan jarum dan motong memotong selang dilakukan. Selain darah
masuk ke kantong juga ada yang dimasukkan ke tabung, disini saya mulai merasa
oleng. Saya merasa lemas tetapi tidak pusing. Saya di pindahkan ke kursi yang
lain, dan disini saya melihat semua nya putih. Makin lama semakin putih dan
saya tidak bisa melihat tulisan maupun wajah siapa pun. Saya di tolong- saya
disuruh tarik nafas dan lepaskan perlahan hingga beberapa kali dan berangsur merasa
enakan, lambat laun saya stabil kembali.
Peristiwa itu terjadi
akibat transfer darah ke kepala belum berjalan normal, maka kepala terasa
pusing dan penglihatan mengabur, kata sang medis.
Sebelum semuanya terjadi.. i feel cold! |
Penusukan jarum kedalam kulit.. |
Darah sudah mengalir lancar.. |
Foto diambil setelah keluar dari Mobil gede |
Mendapatkan kartu donor dan vitamin/ mineral |
©Pekanbaru, 09 September 2014 @Cicajoli
4 Comments
saya belum pernah mbk,nggak berani hehe
ReplyDeleteWah! ayo di coba dong Mbak. Kenapa nggak beraniiii? gak ada monster kok :D
DeleteSaya jadi ingat saat donor darah yang pertama kali. Kebetulan ada seorang rekan kerja saya yang perlu darah A. Dan ternyata match dengan darah saya. Begitu sampai di PMI Pontianak, saya diperiksa. Lolos tes. Jadi deh donor darah. Waaah jadi curcol. Setelah donor saya dapat asupan obat obatan dan sejumlah makanan tertentu yang katanya bisa mengembalikan darah
ReplyDeleteHaha darahnya gak bisa kembali lagi Pak, obat-obatan itu sbg vitamin dan mineral serta makanan/minuman itu untuk menambah energi.
DeleteHayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.