Pekanbaru- Berangkat dari rumah pukul 07.35am,
matahari belum muncul dan suara ayam belum terdengar, saya sudah memulai
aktivitas dengan senyum terindah dan muka memerah..cielah~
Dengan memakai pakaian Batik terlihat
Anggun,besolek senatural mungkin tanpa kemenoran dan siap mengikuti training dasar Journalistik yang mengusung tema
:" Bercengkrama dengan
Dunia, Mengubah Dunia dengan kata-kata."
Dengan mengusung tema "Bercengkrama
dengan Dunia..", ternyata dalam praktekkan benar-benar di ajak
bercengkrama dengan Dunia. Karena dalam training jounalistik
ini ada 3 narasumber yang didatangkan dari 3 Dunia yang berbeda, yaitu
dari dunia Reporter, dunia Fotografer serta dunia Writer. Mantep
kan... karena dalam satu ruangan terkumpul 3 Dunia yang dengan senang hati
berbagi pengetahuan kepada makhluk-makhluk dunia Gobah huehehe.. Training diadakan
di Ruang Video Confrence UR yang di taja oleh Tabloid SAKSI UR, terdapat 16
anggota muda Tabloid SAKSI yang dalam hal ini berada di posisi Peserta dan
Anggota SAKSI yang telah memakai baju kehormatan.
Seperti acara-acara lain, setiap acara
pasti selalu ada pembukaan dari Protokol, Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an, Kata
sambutan dari ini itu, Ditutup dengan Do'a dan setelah itu baru acara inti
dimulai. Dalam training kali ini Kak Rika sebagai Protokol, Bang Adi sebagai
Pembaca Al-Qur'an, Kata sambutan dari PD II yaitu Bpk Haryono sedangkan yang
membaca Do'a saya belum kenal :D
Setelah Protokol memberikan kewenangan
kepada Moderator dan moderator sudah naik ke atas panggung, berarti acara akan
segera dimulai. Yang berperan sebagai Moderator dalam training ini adalah Bang Adil. Selama ± 10 jam,
dengan antusias dan semangat yang membara mengikuti semua rangkain acara secara
sistematis ihihi dan pada akhirnya saya dan 15 teman lain nya di sah kan
menjadi bagian Keluarga Besar Tabloid SAKSI UR..Horeee!!!
Vicon Room UR, Foto bersama Anggota Tabloid SAKSI |
Senang 90persen...
Sepulang dari Gobah, kalau nggak salah
pukul 06.00pm lewat pas waktu Adzan berkumandang saya keluar dan memutuskan
berpindah ke Masjid melaksanakan shalat Maghrib berjama'ah, karena saya rasa
akan telat kalau harus pulang dulu..
10 menit kemudian...
Aaaaa diluar Masjid ternyata gerimis
komandan :O tapi tetap saya bantai pulang karena faktor sudah lelah dan kumal.
Dengan percaya diri dan sok berani saya meluncur dan keluar pagar meninggalkan
gobah.
Kehujanan diperjalanan pulang...basah |
Tepat di Jl. Sumatra hujan turun secara lebat
menampar muka dengan kasar, sakit sekali. Penglihatan mulai kabur dan sepanjang
perjalanan hanya menangis, walaupun tangisan kalah dengan air hujan yang
mengalir deras di pipi, tak ada yang mendegar dan tak ada yang peduli. Ingin
berteduh tapi takut sendirian, dan pada akhirnya memutuskan melaju sampai tiba
di rumah.
Sedih 10persen...
4 Comments
bagus lah kalo sedihnya cuma 10% , , ,
ReplyDeletedaripada sebaliknya . . .
Iya hihi :)
DeleteSenang mengalahkan kesedihan
Nangis dibawah guyuran hujan... Sihiyyyy...... :D
ReplyDeleteNangis dibawah guyuran hujan... Sihiyyyy...... :D
ReplyDeleteHayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.