Tahun 2012 .. yang tahun sebelum 2013 datang.. (udah pada tau
kali kak cica-_-) hehehe
Tahun dimana saya benar-benar ekstra keras mencari informasi
tentang pembukaan pendaftaran perkuliahan yang harus saya ikutin, searching
sini searching sana, bayar di bank ini bayar di bank itu, ikut ujian disini ikut
ujian disitu. Semua saya jabanin dengan semangat yang hari demi hari saya
charger. Hahaha
Ikut seleksi disekolah, saat itu namanya snmptn undangan. Snmptn
undangan ini pake nilai rapor , semua anak yang kelas 3 boleh ikut seleksi dan
saya salah satu dari ratusan murid. Proses seleksi nya random, pihak sekolah
melihat siapa yang memiliki nilai tertinggi dari ratusan anak. Berita yang
beredar kalau murid yang diambil/kelas hanya 10 kepala. (peluang kecil banget)
Hasilnya saya tidak masuk ke 10 kepala yang beruntung itu._.
ngenes banget, berasa sedang diputusin sama justin bieber..wuwuwu
Kemudian, ikut seleksi pbud yang diadakan oleh UR. Pihak sekolah
dapat ngebantu proses pendaftaran tepatnya guru BK, guru BK mengarahkan
bagaimana cara kerja buat ngikutin seleksi pbud ini. Setelah pihak sekolah
ngirim ke UR disanalah seleksi agung dimulai, bersaing dengan anak-anak sma
kelas 3 yang ada di Riau.
Hasilnya saya tidak termasuk peserta yang lulus seleksi pbud
2012, pada saat itu saya milih jurusan Teknik Kimia dan Teknik Lingkungan.
(harapan kandas, nangis berlian)
Lalu, saya mengikuti seleksi nilai rapor yang dibuka untuk
semua anak yang masih duduk dikelas 3 sma. Seleksi AKA (Akademi Kimia Analisis)
disini saya ngirim berkas seperti nilai rapor sem 3, 4, dan 5, pas foto dll.
Hasilnya saya tidak lulus di seleksi ini, tapi masih bisa
ikut ujian tertulis kok. Tapi saya tidak datang ngikutin ujian tertulisnya.
(alasannya tempat lokasinya jauuh rek, tak punya ongkos buat kesana)
Lalu (lagi), saya daftar snmptn tertulis. Ujian ini adalah
ujian yang diadakan oleh dikti, semua universitas membuka penerimaan mahasisa
baru (MaBa) jenjang sarjana. Disini saya milih jurusan kesehatan masyarakat USU
dan teknik Lingkungan (UR)
Hasilnya saya tidak termasuk kedalam peserta yang lulus
snmptn tertulis 2012.. Hati saya hancur berkeping-keping. Kok bisa? Apa salah
saya, selama ini saya baik kok dengan teman-teman saya._.
Lagi, saya ngikutin seleksi Poltekkes Kemenkes Riau. Seleksi
ini saya ambil jurusan ilmu gizi dan bidan, saat ujian saya hanya difasilitasi
1 buah bangku untuk duduk tanpa meja yang menjadi alas buat LJK.. miris-_-
Hasilnya saya juga tidak lulus dalam seleksi ini.. (merasa
bumi ini nusuk saya dari belakang, TEGA! )
Lagi, saya ikut seleksi UIR gelombang ke-2 saat itu. Disini saya
milih jurusan Adm Negara dan FKIP bahasa Inggris.
Hasilnya saya lulus dalam seleksi UIR gelombang ke-2
Horreeeee yeyeye
Dengan hasil yang menyatakan bahwa saya lulus sebagai
mahasiswi adm negara di UIR, saya masih ikutin seleksi mandiri UR.
Seleksi mandiri UR saya memilih jurusan FKIP BK dan FKIP
KWN, saya pindah program ke IPA.
Hasilnya saya tidak lulus disini..huhuhu
Adm Negara, saya Lepas karena ngikutin seleksi UIR ini hanya
ikut-ikutan aja :’(
Setelah hasil ini membuat saya jatuh, tertimpa tangga dan di
tekan lagi dengan besarnya bobot gajah.. hancur sehancur hancurnya. Saya telfon
papa dan minta solusi dari kenyataan yang sedang terjadi dengan saya sekarang. Papa
kasih opini nya dan dia menyarankan saya buat nyoba ikut test PCR, kata panitia
PCR masih ada 2 bangku lagi yang kosong. Tapi bukan semua jurusan hanya 2
jurusan aja kala itu.
Saya dan baim pergi ke PCR buat dapatin informasi lengkapnya
ke panitia, bla bla bla dikasih tahu biaya dan proses ujian nya. “Kalau kamu
mau ikut ujian, bisa besok kesini pake baju hitam putih.” Kata pak panitia.
Yasudah saya kembali pulang, diperjalanan saya dan baim
banyak memikirkan pertimbangan kalau saya ambil PCR dan hal-hal buruk lainnya.
Malam harinya saya, karam dan baim mengadakan musyawarah
kecil-kecilan. Mereka berdua tidak setuju kalau saya ambil ujian PCR tersebuat.
Karena inilah itulah dan lainnya.
Kring—kring.. mama saya nelfon dan menanyakan bagaimana
dengan PCR? Saya menceritakan semua yang panitia berikan kepada saya. Lalu mama
nyuruh saya ikut aja ujian nya..
“Ma, cica mikir dulu yaa.. nanti cica kabarin.
Berakhirlah komunikasi dengan mama. Kembali ke musyawarah
kecil-kecilan tadi.
“Ca, kalau mama nelfon lagi dan keukeuh nyuruh ikut aja
ujian besok yaudah ikut aja.” Jelas baim.
Iyaaaa.” Jawabku
Sekitar 4jam berfikir dan memikirkan hal-hal baik dan buruk
yang akan terjadi kalau saya ambil kesempatan PCR itu.. akhirnya Ketika Hatiku
Memilih saya tidak datang ujian PCR besok.
Saya telfon mama pukul 10:00 PM dan bicara ke mama :” Ma,
Cica gak ikut ujian PCR besok.
“Yaudah kalau itu maunya nak. Yang sabar ya nak.
Malam yang dingin, semilir angin menerpa kulit dan saya
berteriak... Cica gak Kuliah tahun ini. Dan Tidur dengan pikiran yang kacau.
0 Comments
Hayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.