Bagi para pionir yang aktif di dunia startup, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah venture capital. Venture Capital atau VC adalah lembaga keuangan yang menyediakan modal untuk perusahaan baru atau startup.
credit : RODNAE Productions |
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan VC sangat penting dan berperan penting dalam proses pembangunan Startup itu sendiri. Berikut di bawah ini adalah penjelasan singkat mengenai pengertian dan contoh perusahaan modal ventura yang ada di Indonesia!
Pengertian Venture capital
Venture capital
adalah salah satu bentuk pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan venture
capital kepada perusahaan, khususnya perusahaan rintisan. Perusahaan venture
capital berinvestasi dengan harapan membantu ekosistem startup mencapai
tujuannya memiliki “masa depan cerah” dan berpotensi meraup keuntungan besar
dari bisnis yang dijalankannya.
Dengan melihat prospek dan potensi startup, peventure capital menjadi lebih mudah mengandalkan pendanaan. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa keuntungan yang diperoleh dibagikan kepada VC sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.
Dari Mana Venture capital Mendapatkan Dana Untuk
Startup?
Secara umum, VC
tidak dimiliki oleh individu tetapi oleh kombinasi dari berbagai pihak. Dana
yang dimiliki peventure capital berasal dari kelompok yang berbeda, seperti:
investor kaya, bank investasi dan pemodal lainnya.
Investor yang
menempatkan dananya pada peventure capital dan kemudian meminjamkannya ke
perusahaan memiliki risiko yang sangat tinggi. Karena VC berdedikasi untuk
membiayai produk atau teknologi baru dengan potensi pengembangan yang besar.
Investor yang tertarik pada VC dimotivasi oleh pengetahuan tentang potensi pengembalian di masa depan yang dapat (diprediksi) dihasilkan di atas rata-rata. Oleh karena itu, peventure capital akan melakukan evaluasi secara menyeluruh dan cermat terhadap startup sebagai bagian dari alokasi dana.
Jenis Pembiayaan Venture Capital
Tahukah kamu bahwa ada beberapa jenis pembiayaan modal usaha dengan spesifikasi yang
berbeda-beda? Venture capital dapat memberikan pendanaan satu kali kepada
perusahaan, tetapi pendanaannya tidak terbatas.
Peventure
capital juga berhak memberikan pembiayaan untuk kedua atau ketiga kalinya.
Jenis pendanaan yang bisa dilakukan:
1. Seed
Capital
Pada
tahap awal pendanaan, peventure capital biasanya menyediakan beberapa bentuk
modal benih bagi perusahaan baru. Pada fase ini, perusahaan rintisan seringkali
masih dalam tahap awal pengembangan atau baru memulai.
Bisa
jadi startup tidak memiliki produk dan bahkan jika perusahaan tidak terorganisir
dengan baik, menyediakan dana dalam jumlah kecil yang sesuai dengan kebutuhan
awal perusahaan, yaitu dana yang biasanya digunakan untuk melakukan riset pasar
untuk menghasilkan produk sampel, dll.
2. Startup
Capital
Jenis
ini merupakan pemberian dana kepada perusahaan yang telah memiliki produk
sendiri setelah melalui tahap seed. Di sinilah VC memberikan modal untuk usaha
baru untuk memulai fase berikutnya, yaitu merekrut anggota tim, melanjutkan
penelitian dan menyelesaikan produk atau layanan.
3. Early
Stage Capital
Dalam
fase ini, perusahaan yang sedang naik daun dengan prospek statistik yang baik
untuk tahun-tahun mendatang telah berkembang. Selain itu, ia berhasil memiliki
struktur organisasi yang kompleks.
Perusahaan
juga memiliki kantor sendiri untuk melakukan segala macam kegiatan yang
berkaitan dengan kemajuan proses produksi.
4. Expansion
Capital
Tahap
ini akan terjadi ketika startup cukup stabil dan siap untuk berkembang. Selain
itu, VC membantu perusahaan dalam mengembangkan cakupan pasar baru atau
memaksimalkan pasar yang sedang berkembang.
Pada
tahap ini, sebuah startup harus cerdas dalam memilih dan menemukan VC yang kompeten
dan mampu membangun bisnis dengan cepat.
5. Late
Stage Capital
Jenis
pembiayaan terakhir ini dapat digunakan sebagai pembiayaan untuk memperluas
kapasitas dan menambah modal perusahaan. Pada tahap ini, perusahaan startup
telah mencapai tingkat yang baik dan telah menunjukkan hasil yang baik.
Pendanaan pada tahap ini sangat dibutuhkan agar startup dapat meningkatkan produktivitasnya dan berkinerja lebih baik lagi di masa mendatang.
Contoh Modal Ventura Indonesia
Setelah kamu mengetahui pengertian dan jenis modal ventura, langkah terakhir yang perlu di ketahui adalah contoh modal ventura Indonesia aktif yang dapat membantu bisnis mendapatkan pembiayaan.
1.
East Venture
East Venture adalah salah satu perusahaan Indonesia
yang paling aktif. Perusahaan pemberi modal ini berdiri pada tahun 2009 dan
pada tahun 2022 terdapat 200 startup yang didanai oleh East Venture, beberapa
di antaranya Berrybenka, 99.co, Berrykitchen.
2.
Alpha JWC Ventures
Alpha JWC Ventures adalah perusahaan modal ventura yang telah berinvestasi di sekitar 56
startup termasuk Kopi Kenangan, Sayurbox, Mangkokku, Noice, Lemonilo, Bobobox,
Ajaib dan banyak lagi. Perusahaan Alpha JWC Ventures berfokus pada investasi di
bidang teknologi.
Alpha JWC Ventures berbasis di Indonesia ini
didirikan pada awal tahun 2015 oleh Chandra Tjan bersama Jeffrey Joe dan Will
Onkowidjaja. Namun, debut pertamanya adalah pada tahun 2016.
3.
Golden Gate Venture
Golden Gate Venture adalah perusahaan modal ventura
tahap awal yang didirikan pada tahun 2011. Salah satu pemodal ventura Indonesia
yang paling aktif telah berinvestasi di lebih dari 30 perusahaan di lebih dari
7 negara di Asia.
Golden Gate Venture Gate Venture berinvestasi di
internet dan perusahaan rintisan seluler di banyak sektor termasuk e-niaga,
pembayaran, pasar, aplikasi seluler, dan platform SaaS.
4.
Sinar Mas Digital Venture
Salah satu perusahaan penyedia modal ventura
berorientasi teknologi adalah Sinar Mas Digital Ventures (SMDV) yang berdiri
sejak tahun 2018 dan perusahaan investasi ini merupakan investor aktif terbesar
kedua menurut Startup Report 2019.
Nah, itulah
definisi, jenis dan contoh modal ventura Indonesia yang masih aktif memberikan
pendanaan. Untuk mendapatkan pembiayaan, Anda perlu menjalankan bisnis dengan cukup
baik dan meyakinkan investor.
12 Comments
Wah ilmu baru ini, saya kira startup mendapatkan modal dari bank , ternyata ada yang namanya venture capital.
ReplyDeletekalau misalnya start yang didirikan tidak memberikan keuntungan gimana ya jadinya venture capital ini? bisa menuntut atau tetap mendapat pembagian sesuai perjanjian?
ReplyDeletehai mbak, diawal kan peventure capital sudah melihat prospek dan potensi startup nya, dan jika kemudian hari terjadi konflik maka kembali ke perjanjian unk problem solved :)
DeleteDi Indonesia ada nih pengusaha yang biasanya suka jadi venture capital. Kalau dulu sebelum era start up dan aplikasi digital, mereka doyan ngurusi bank-bank kecil. Diakuisisi, lalu disehatkan, kalau udah sehat, besar, dijual.
ReplyDeleteyaaa benar mbak, dan zaman sekarang pilihan baru startup ya :D
DeleteBerarti saat ingin membuat bisnis dan akan mengajukan bantuan dana, kudu diketahui dengan jelas VC nya
ReplyDeletewajib mba, harus tahu dulu VC yang akan diajukan oleh startup-nya
Deletewahh saya baru tahu nih kalo ternyata perusahan-perusahaan startup itu punya lembaga tersendiri dalam mendapatkan modalnya, kirain dari bank, ternyata bukan yaa
ReplyDeleteBaca ini jadi inget drama China yg judulnya master of my own tentang investor2 gitu. Alhamdulillah ada venture capital ini ya, bisa jadi salah satu solusi bagi pebisnis yg ingin mengembangkan bisnisnya namun terhambat modal.
ReplyDeleteTerima kasih ya kak sudah berbagi informasi menarik ini, apapun yang dilakukan harus terjurus kepada capaian dan dukungan ya salah satunya venture capital ini
ReplyDeleteiya sama-sama Kak. semoga bermanfaat
DeleteHAl baru bagiku ini, teryata ada ya perusahaan yang mau meminjamkan modal buat starup untuk memudahkan bisnisnya, pensaran sama payung hukum yang membawahinya
ReplyDeleteHayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.