·

Taman Mini ala Sumatera Barat

Adityawarman merupakan pelanjut dari Dinasti Mauli, seorang penguasa di Kerajaan Melayu. Adityawarman adalah putra dari Adwayawarman dan Dara Jingga, nah sekilas sejarah Museum Adityawarman yang berdiri kokoh di jalan Diponegoro Nomor 10, Padang.

Museum Adityawarman memiliki jadwal kunjungan yaitu :
1. Selasa s/d Kamis Pukul 07.30 s/d 16.00 WIB.
2. Jum'at Pukul 07.30 s/d 11.30 WIB, Pukul 13.30 s/d 16.30 WIB.
3. Sabtu dan Minggu Pukul 08.00 s/d 16.00 WIB.
4. Senin, Kantor tetap buka (Ruang pameran dan taman tutup)

Sedangkan harga tiket termasuk ketegori murah, yaitu Dewasa Rp.2000,- dan Anak - Anak Rp.1000,- Setelah memasuki gerbang utama, pengunjung berjalan kedalam hingga mendapati pintu masuk, yang pertama ditemukan adalah tulisan "Free WIFI", museum yang memiliki Visi mewujudkan museum nagari sebagai objek wisata sejarah dan budaya, edukatif, rekreatif serta atraktif bagi semua lapisan masyarakat.

cicajoli

cicajoli
Museum Adityawarman ini menyimpan banyak barang - barang antik mulai dari pakaian tradisional, miniatur rumah khas Minangkabau, sistem kekerabatan Minang, Kesenian, serta koleksi lainnya. Museum yang memiliki luas area 2,6 H dengan skala 1 : 150, terdapat Museum Bencana, Patung Pahlawan Nasional Bgd. Aziz Chan, Monumen Gempa 30 September 2009, Tugu Kemerdekaan, Koleksi Pedati, Museum memiliki 5 Gedung serta Taman Arkeologi.

cicajoli
Museum Adityawarman sangat penting untuk dikunjungi, destinasi sejarah yang masih mempertahankan ciri khas Minangkabau, pengunjung akan di pandu oleh pegawai yang akan tentang cerita dan sejarah koleksi yang berada di dalam Museum Adityawarman ini. Museum yang dibawahi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Sumatera Barat posisinya dekat dengan pusat oleh - oleh Sherly dan bank Mandiri.

Semoga bisa mengunjungi museum lainnya yang masih berdiri di daerah seluruh Indonesia, karena semakin banyak datang ke museum maka akan semakin banyak sejarah yang akan diketahui, dan inget dengan Jasmerah (jangan sekali - kali meninggalkan sejarah), Salam dari Museum! 


©Pekanbaru, 04 Juni 2016 @Cicajoli 

0 Comments