"Sekecil apapun langkah yang kamu lakukan untuk Bumi, setiap langkah itu akan ada penghargaan indah untukmu yang tak mampu diberikan manusia lain."
Pernyataan diatas sangat saya
percayai sebagai motivasi yang baik, apalagi untuk diri pribadi. Semakin hari
bumi sudah memperlihatkan betapa tua dan betapa rusak dirinya, hal ini tidak
bisa dipungkiri karena sudah berabad-abad yang lalu atau yang saya pahami Bumi
sudah ada sejak Adam dan Hawa dikeluarkan dari Surga, dari situlah Bumi hadir. Lama
bukan ?
Untuk usia seperti sekarang, kalau
di visualkan bahwa badan sudah renta, keriput, mata sudah mulai pudar, energy sudah
satu-dua saja. Maka, perlu lah diperhatikan oleh kita sebagai manusia-manusia
yang hidup di Bumi. Jika kita bisa peduli dengan Bumi, semua akan bertahan
lebih lama lagi.
Pilihan Ada di Diri Sendiri
Hanya ada dua pilihan yang dapat
kamu pilih, yakni ikut berjuang bersama atau mengabaikan nya saja. Pilihan itu
hanya kamu yang tahu dan kamu juga akan mengetahui sikap dan perbuatan apa yang
dapat dilakukan, untuk Mitigasi Perubahan Iklim mulai dari diri sendiri.
Berbicara mulai dari sendiri, saya
akan berbagi pengalaman pribadi bagaimana Mitigasi Perubahan Iklim versi saya. Saya
adalah pribadi yang suka di bidang Kuliner, karena makan menjadi hal
menyenangkan, dengan makan saya bisa happy,
karena makan saya bisa kreatif, makan membuat saya bertemu dengan teman-teman
seper-kulineran dan mungkin semua setuju, dengan makan dapat menambah energi untuk
tubuh.
Kontribusi sederhana dalam Mitigasi Perubahan Iklim
Dari hobi kulineran inilah, saya
berkontribusi kecil dalam Mitigasi Perubahan Iklim. Dimana untuk menuju ke
tempat makan yang satu, saya mencoba untuk berjalan kaki (jika memungkinkan)
dan habit yang lakukan bersama
teman-teman adalah kulineran dibarengi dengan jogging. Jadi setelah berjalan kaki sejauh ±2km setiap weekend, maka dilanjutkan dengan hunting kuliner disekitaran.
Mitigasi Perubahan Iklim tersebut
memang sangat sederhana, namun jika volume nya banyak maka hasilnya akan terasa
bagi Bumi. Selain hal kecil, juga banyak hal besar yang bisa dipakai, sebagai
contoh kurangi Eksploitasi. Sesuai dengan definisi Mitigasi, yakni serangkaian
upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Maka, sebagai manusia yang berada
di Bumi. Kita sudah diberikan pilihan yang sangat baik, dimana dapat memitigasi
perubahan iklim dari diri sendiri, atau ikut gabung dengan kelompok serta bisa
dengan mendukung project pemerintah melalui bidang lingkungan hidup dan
kehutanan, yang semua nya bertujuan untuk mengurangi risiko bencana hari ini
dan seterusnya.
Karena tidaklah kita tahu kapan bencana
itu datang, saat ini saja kualitas panas yang ekstrem, intensifnya
kekuatan badai, pola kekeringan dan curah hujan yang tidak normal terjadi di
beberapa daerah Indonesia maupun luar Indonesia. Maka, hal sederhana yang bisa
kamu lakukan untuk perbaikan harus segera dilakukan.
Time for Action Indonesia : hal sederhana berdampak besar
Sebagai
contoh konkrit #UntukmuBumiku dapat
dimulai dengan mematikan listrik jika tidak dibutuhkan, membawa tumblr pribadi
kemana-mana, mengurangi penggunaan plastic atau use less plastic, hal sederhana lainnya yakni mengurangi penggunaan
kendaraan mobil atau motor dan bisa dibiasakan menggunakan sepeda untuk tujuan
yang masih terjangkau.
Jika dilihat
dari #TimeforActionIndonesia diatas,
hal tersebut dapat terlaksana jika ada kemauan dan semangat yang luar biasa
dari diri sendiri untuk memitigasi perubahan iklim. Aksi dan kontribusi bagi Mitigasi Perubahan Iklim ini
dapat dikategorikan sebagai Semangat dan Sumpah dari para Anak Muda yang peduli
dengan Bumi. Karena jujur, tidak mudah menumbuhkan rasa peduli dan rasa
berjuang tersebut.
Dengan
begitu, anak Muda yang sudah menempatkan dirinya untuk Mitigasi Perubahan Iklim
adalah kelompok pemuda yang fokus kepada poin pertama isi dari Sumpah Pemuda,
yakni “Kami
putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu tanah air
Indonesia.”
Sumpah Pemuda sebagai Harapan
Dengan maksud
#MudaMudiBumi, bahwa kemauan dan semangat yang
luar biasa sudah mendarah daging demi tujuan Bumi akan baik-baik saja dan lebih
banyak Pemuda-pemudi peduli dengan Bumi, dan
pastinya berkelanjutan ke anak cucu berikutnya. Siap bersumpah ? Saya bersumpah ketika Kulineran akan lebih banyak berjalan
kaki dibandingkan naik kendaraan.
13 Comments
Meski belum totalitas melakukan semua yg baik bagi bumi..setidaknya saya pun telah memulai langkah itu.. Trmksh sharingnya mba..sangat menginspirasi!
ReplyDeleteMasih banyak PR nih untuk memberikan solusi sekaligus aksi tentang perubahan iklim. Setidaknya kita bisa memulai dari sendiri, bawa tempat makan, botol minuman dan jalan kaki ke lokasi tujuan yg dekat
ReplyDeleteMemang benar, menyelamatkan bumi harus dimulai dari diri sendiri, meski sedikit jika manusia sejagat melakukan itu akan menjadi besar
ReplyDeleteAku banget nih UntukmuBumiku biasa mematikan listrik klo nggak dibutuhkan,kayak malam gini yang nyala ya hanya teras, dapur , kamar mandi dan kamar. Ruang lain matiin, belajar hemat memang dari hal yang dekat dengan keseharian kita
ReplyDeleteSemangat ah mau ikutan berkontribusi juga,dimulai dari hal kecil yang sederhana nantinya bisa memberi dampak besar dan tentunya bantu mitigasi dalam perubahan iklim ini.
ReplyDeleteSaya sudah cukup lama tahu tentang bencana akibat perubahan iklim dan memutuskan untuk ikut membantu. selain memilah dan mengolah sampah, membatas plastik, saya juga berkebun untuk stok sayur harian kami.
ReplyDeleteKirain judulnya typo Sampah harusnya karen soal Bumi, eh ternyata saya yang kemaleman baca blog ini. Sumpah pemuda untuk bumi! Mantab!
ReplyDeleteMitigasi perubahan iklim ternyata cukup sederhana ya mbak. Bahkan bisa disinkronkan sama hobi masing-masing. Entah kulineran, traveling dll. Keren sih :)
ReplyDeleteBener sih semua langkah berharga baik sekecil apapun itu. Mulai dari diri sendiri untuk menyayangi lingkungan.
ReplyDeleteKadang hal-hal kecil seperti bawa tempat makan saat beli lauk (untuk anak kos) mungkin sepele ya, tapi susah banget dilakuin mbak padahal bisa mengurangi penggunaan plastik. Tapi sekarang respect juga sama banyak swalayan yang tidak menggunakan plastik,dan harus bawa tempat masing-masing untuk belanjaannya. Pengingat banget mbak tulisanmu, keren!
ReplyDeleteDengan langkah kecil yang pasti dan kontinyu kita lakukan, maka kebaikan untuk menjaga bumi agar lebih lestari bisa terwujud.
ReplyDeleteSemangat memilih jalan hidup yang baik.
Masih banyak hal yang harus kita lakukan untuk bumi ini ya mvak. Alhamdulillah sudah memulai dari diri sendiri.
ReplyDeleteBener banget ya, Kacic. Semua harus berawal dari diri sendiri, ya. Ngga bisa cuma cuap-cuap aja. Harus Talk less do more *bukan iklan. Semoga Bumi kita kembali membaik, ya..
ReplyDeleteHayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.